Selasa, 06 Desember 2011

RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEMS

Recirculating Aquaculture Systems (RAS) Sistem resirkulasi budidaya (recirculating aquaculture systems) ikan adalah sebuah system produksi ikan yang menggunakan system tertutup dimana penggantian air hanya dilakukan karena adanya penguapan atau pembersihan. Sistem RAS telah berkembang di Negara Negara maju seperti di Amerika serikan dan Negara-negara uni eropa dimana biaya lahan dan tenaga kerja sangat mahal Beberapa keuntungan menggunakan system RAS disbanding dengan budidaya ikan secara konvensional atau tradisional adalah. Kebutuhan air yang minim. Sarana budidaya yang dirancang dan dioperasikan dapat mengurangi kebutuhan air lebih dari 5% setiap hari. Membutuhkan sedikit lahan : Pada wilayah potensial yang memiiki harga tanah mahal, system RAS dapat memproduksi ikan budidaya lebih banyakpada area yang sempit. Kebutuhan lokasi kurang dari 1/20 dibanding dengan kebutuhan untuk tambak tradisional.
Membutuhkan sedikit tenaga kerja : Sistem RAS dengan volume 100 metrik ton pertahun hanya memerlukan dua orang tenaga kerja, dimana dengan metode budidaya secara tradisional minimal membutuhkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Kontrol terhadap kualitas air lebih terjamin: Sistem RAs dapat mengontrol Kualitas air dengan baik sehingga dapat mempercepat pertumbuhan dan tidak tergantung terhadap kondisi cuaca dilingkungan setempat. Sistem budidaya tradisional tidak memilki kontrol terhadap fluktuasi kualitas air seperti suhu, pH dan oksigen terlarut sehingga sangat tergantung pada keadaan lingkungan. Kualitas air yang enting lainnya seperti oksigen terlarut dapat dikontrol oleh system RAS sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan
Terhindar dari pengaruh buruk kondisi cuaca yang ekstrim: Salah satu ancaman budidaya ikan adalah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti badai, banjir dan lain-lain yang dapat merusak fasilitas budidaya. Desain konstruksi dan pemilihan lokasi system RAS memungkinkan untuk terhindar dari ancaman kondisi lingkungan yang buruk. Sistem tradisional lebih mudah terkena dampak buruknya kondisi cuaca karena terpapar langsung di alam. Sistem RAS mengembangkan system pemeliharaan ikan dalam ruangan sehingga pengaruh cuaca dapat diminimalkan. Tidak berpotensi menambah Pencemaran lingkungan. Berbeda dengan system tradisional yang mengalirkan air bekas budidaya kealam bebas yang berpeluang mencemari lingkungan dan meningkatkan kandungan bakteri berbahaya ke dalam lingkungan. RAS system membuang air yang telah disaring oleh filter biologi sehingga kualitas air yang dilepas ke perairan bebas aman dari pencemaran Meningkatkan biosekuritas. RAS dbuat dan didesain berdasarkan pengawasan kendali mutu yang ketat , berbeda dengan sistem terbuka.
RAS dilaksanakan dengan system intensif atau super intensif untuk memgimbangi tingginya biaya konstruksi dan biaya operasional. Desain dan operasionalnya sangat bervariasi. Kolam bundar atau kolam air deras merupakan desain yang sangat umm digunakan. Kolam bundar sangat efektif untuk membuang air kotor melalui corong di bagian bawah, sementara kolam air mengalir sangat cocok untuk meningkatkan kepadatan dan memudahkan panen. Sistem super intensif membutuhkan kualitas pakan yang tinggi. Besarnya input pakan ke dalam system membutuhkan perhatian khusus dalam merancang RAS. Semua RAS harus mampu memanfaatkan proses-proses alami untuk menghilangkan limbah padat, mengoksidasi amonia dan nitrit-nitrogen dan meningkatkan kandungan oksigen terlarut. Jumlah pakan, komposisi pakan, tingkat metabolisme ikan dan kuantitas pakan yang terbuang dapat memiliki dampak merugikan terhadap kualitas tangki air dan harus diperhitungkan dalam mendesain dan mengatur sebuah RAS. Komposisi pakan ikan terutama terdiri dari protein, karbohidrat, abu, lemak dan air. Jumlah pakan yang tidak dikonsumsi ikan akan diekskresikan menjadi sampah organik (kotoran padat). Feses yang padat dan pakan yang tidak dimakan ikan dimanfaatkan oleh bakteri dalam sistem. Proses ini membutuhkan oksigen yang tinggi dan menghasilkan amonia-nitrogen sehingga harus ditangani dengan desain yang baik. Untuk meminimalkan dampaknya terhadap kualitas air, limbah padat perlu dihapus dari sistem secepat mungkin. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu limbah padat tengelam, melayang, terapung dan larut. Limbah padat yang tenggelam di dasar sistem harus segera dikeluarkan dalam kolam secepat mungkin. Limbah ini akan bertahan di dalam air selama satu jam bila air dalam system dalam keadaan diam. Limbah padat yang tenggelam ini dapat dikeluarkan dengan menggunakan wadah yang bundar sehingga terpusat di bagian tengah dan dapat dengan mudah dibuang keluar system. Padatan tersuspensi tidak akan kluar dari system yang menggunakan air tenang. Padatan tersuspensi halus lebih kecil dari 30 mikron dapat berkontribusi lebih dari 50% dari beban jumlah padatan tersuspensi dalam RAS. Padatan organik terlarut (protein) juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap total kebutuhan oksigen RAS jika tidak dibuang. Padatan terlarut dan padatan tersuspensi halus dapat dihilangkan dengan menggunakan proses fraksinasi atau menguapkan busa protein. Busa fraksinasi diaerasi dengan kuat pada bagian dasar kolam. Gelembung udara yang naik membawa partikel-partikel padat tersuspensi halus yang menempel pada permukaan gelembung, sebagai tempat melekat protein di bagian atas kolam.
 

Selasa, 18 Oktober 2011

DIRJEN SDA : PINTU AIR KALIMALANG MENGALIR HARI INI

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Mochammad Amron memastikan pemasangan sheet pile untuk membuka kembali aliran air dari Kalimalang  selesai pada hari ini. Uji coba pengaliran  telah dilakukan tepat pada pukul 17.00 sore hari tadi.   
Uji coba  dilakukan secara bertahap dengan membuka pintu air Bekasi. “Supaya air bisa dialirkan ke 2 Instalasi Pengolahan Air (IPA), yaitu Buaran dan Pulogadung. Pertama-tama 2.000 liter per detik, kalau aman kemudian ditingkatkan 3.000, 4.000 dari pintu Bekasi, untuk dialirkan ke Pejompongan nanti 6.000 liter,” jelas Amron ketika ditemui wartawan di Kalimalang, Jakarta, Minggu (4/9).
Pemasangan 53 lembar baja telah dilakukan oleh Kementerian PU bekerja sama dengan Dinas Pemprov DKI Jakarta untuk menutup tanggul air Kalimalang yang jebol agar bisa mengalir kembali. Sheet pile tersebut dipasang dengan kedalaman 8 meter dengan panjang 12 meter.
Sebelumnya, uji coba aliran instalasi air baku dilakukan di Bekasi, Pulogadung serta Buaran, dan telah menampung air baku secara bertahap. Amron mengatakan pengaliran dari Kalimalang ini perlu dilihat perkembangannya, “Secara sementara telah selesai, perlu dilihat perkembangannya, apakah membahayakan atau tidak,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk pembenahan secara permanen perlu dibuat desain konstruksi lagi beserta anggaran yang akan digunakan.
Tanggul yang berada di Kalimalang ini jebol sepanjang 10 meter yang membuat ketinggian air di Kalimalang menjadi sekitar 4 meter. Kejadian ini disebabkan runtuhnya pintu air Buaran, Tarum Kanal Barat pada tanggal 31 Agustus 2011. Hal ini menyebabkan 250.000 pelanggan Palyja tidak dapat menerima suplai air bersih secara normal.
“Sementara ini yang penting berfungsi kembali dan masyarakat bisa mendapatkan air untuk didistribusian ke instalasi air baku Palyja di Pejompongan,” tutupnya. (dnd/ifn)

Sumur Resapan

Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.

Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran  lokasi adalah daerah peresapan air  di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
  1. Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
  2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
  3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
  4. Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
  5. Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
  6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:
  1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong)
  2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk.
  3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
  4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
  5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur).
Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah).
Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk  tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi  batu belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan.
Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).

Sumur Resapan. Sumber: PU Cipta Karya
Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan.  Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut:
  1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar;
  2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar;
  3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya;
  4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
  5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang berwenang.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
  2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam.
  3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.
sumber : http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/

Desain dan konstruksi kolam renang

Bentuk yang sederhana ini bisa dieksplorasi dengan sistem overflow, sehingga air tidak hanya diam tapi mengalir terus melewati bibir kolam. Sekilas seperti aliran sungai yang menghasilkan suara gemericik dan menyatu dengan taman asri di sekelilingnya.Tetapi coba saudara lihat di gambar itu saluran over flow tidak kelihatan tapi cuma air over flownya kelihatan diatas bibir kolam ada aliran air yang luber, karena demikian ini sebetulnya ada salauran untuk over flow tapi tidak seperti umumnya 0.25cm ini suma sekitar 8cm sehingga tidak kelihatan dari samping dan dari samping ditutp dengan plaza yang terbuat dari kayu, gimana menurut anda tampak indahkah?dengan "desain kolam renang" dengan bentuk persegi memakai sistim over flow minimalis

Kebutuhan ruang untuk pompa dan tempat balancing tank untuk penyaringan air akan sangat tergantung luas kolam, makin besar ukuran kolam, makin besar ukuran instrumen yang diperlukan. Misalnya, dengan luas kolam yang anda inginkan yaitu 8 m x 3 m untuk ruang pompa paling sedikit butuh 1 x 1 x 1,5 m. Perletakannya bisa di sisi tengah atau pinggir kolam dan bisa sejajar atau lebih rendah dari permukaan air kolam. Kita bisa menutupi alat-alat yang menonjol keluar dengan patung-patung air mancur atau ornamen agar enak dipandang.

"KONSTRUKSI KOLAM RENANG"
Dari sisi "konstruksi kolam renang" bisa didalam tanah (ground pool) atau di atas tanah (above pool) , tetapi pada umumnya konstruksinya di dalam tanah. Setelah kita menentukan letak kolam maka dilakukan pembersihan dan penggalian dengan terlebih dulu menentukan level permukaan kolam. Kedalaman kolam tidak ada ketentuan khusus, tetapi harus anda sesuaikan dengan kebutuhan. Bila anak-anak anda masih kecil dan belum mahir berenang buatlah kedalaman terendah berdasarkan ketinggian anak anda pada saat kolam selesai dibuat, sedangkan bagian paling dalam bisa anda sesuaikan dengan keinginan anda. Apabila anda kurang yakin anda bisa membandingkannya pada kolam renang umum atau hotel seberapa nyaman kedalaman untuk anda berenang dan kedalaman ideal untuk anak-anak anda.

Struktur kolam renang di dalam tanah dibuat dari rangka besi rangkap yang kemudian dicor dengan beton. Sebaiknya anda menggunakan beton ready mix dalam pengecorannya sehingga mutu beton dan kekuatannya terjamin. Setelah beton benar-benar mengering hal terpenting adalah membuat kolam mennjadi kedap air ,sehingga tidak terjadi kebocoran yang pasti lebih menyulitkan apabila kolam sudah jadi. Di sini butuh pengawasan yang ketat, dari mulai pemilihan jenis dan merk waterproofing hingga pada saat pengaplikasiannya. Lakukanlah tes berulang-ulang dengan cara merendam kolam dengan air sampai anda yakin sudah tidak ada kebocoran lagi. Setelah yakin, tahap finishing bisa dilakukan dengan menutup dinding kolam dan dasar kolam dengan keramik khusus untuk kolam renang (mozaic). Dinding kolam bisa menggunakan satu jenis keramik dengan warna yang sama dengan variasi keramik border di bagian atasnya, sedangkan dasar kolam bisa menggunakan jenis keramik dengan ukuran dan warna yang berbeda. Warna biru tetap menjadi favorit karena berkesan bersih dan menyegarkan. Hindari warna putih karena perawatannya akan lebih sulit. Apabila warna air di daerah anda tidak begitu putih, maka keramik dengan warna kecoklatan juga bisa menjadi pilihan. Yang terpenting di sini hindari warna putih karena lebih sulit perawatannya dan warna gelap yang menimbulkan ketakutan bagi anak-anak.